How to Use Popilush Black Friday Shapewear Sale to Grab Your Favorite Products?

Wednesday, November 1, 2023

 
Popilush shapewear sale


Black Friday is a time when shops and stores offer heavily discounted products to shoppers. And Popilush is no exception. This year's Black Friday, Popilush is offering fantastic deals on their shapewear collection. Whether you want to flaunt your curves in a sleek bodysuit or need an extra boost of confidence with a shaper dress, Popilush has got you covered. To grab your favorite products, head over to their website as soon as possible and add your must-have items to your cart.  


Shapewear Sale


With Popilush's sale, you can get the shapewear of your dreams at an unbeatable price and feel confident, comfortable, and stylish all at the same time. Don't miss this opportunity! 

The Strapless U Plunge Thong Bodysuit Backless Bra is a wonderful shapewear for you to choose and have in your closet during Black Friday from Popilush, as it is a U-shaped piece that goes with many things. 

Furthermore, it has a fabric that has a system that shapes the body, leaving it defined both at the waist and abdomen, which in addition to making your body look beautiful will also help you with the clothes you wear on top. 

Another great point is that you have the option of four basic colors that match different skin tones and also the clothes you want to wear. In addition to being available in more than five sizes, which allows us all to choose the one that fits us best. 

You still have the opportunity to wear this piece with a dress with a larger collar or even a t-shirt, as in addition to making the body look beautiful, it has a neckline that helps to support it and also look great regardless of the choice. 


Shapewear Sale

 
The Built-In Shapewear Off Shoulder Long Sleeve Midi Dress is a wonderful body shaper for dress that has an elegant look to the wearer. It's a perfect midi for everyday life as well as for parties, as well as being a great choice. 

It has a double layer of fabric that helps protect and at the same time shape the body of the wearer, defining the hips, waist and abdomen, which in addition to making the body look beautiful also provides complete protection for the wearer. 

Another favorable point when choosing is that it is available in four colors and also in seven sizes, which I personally think helps a lot when choosing, to have an option that suits all moments as well as suits your needs. more different body types. 

You can also combine this piece with several different accessories and shoes to add even greater charm to your choice of look. Besides, it's a beautiful dress for the festivities and you can combine it with other types of accessories and make it look even more perfect. 


Shapewear recommendation


The Built-In Shapewear Deep V-Neck Twist Split Maxi Dress is a wonderful shapewear dress black friday that has long sleeves, perfect for those who want to go to a party or a special event. 

It is a great choice, as it is a dress that has a double layer of fabric that molds and adjusts to the body, thus helping to define the hips, waist and abdomen, in addition to its beautiful side slit that gives it a unique charm. 

Another wonderful point is that it is available in two basic colors and more than five sizes, which allows you to match everything and also because it has several sizes you can still find the one that is best for you. 

Furthermore, you can combine this piece with other accessories and it goes well with high heels that make your look even more beautiful and a more golden bag too. 
 



Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Ketika Anak Remajaku Jatuh Cinta

Sunday, June 4, 2023


Sejak beberapa tahun lalu, aku sudah menyiapkan hati kalau kelak anak-anak lelakiku mulai jatuh cinta. Meski begitu, aku nggak pernah menyangka bahwa momen itu akan datang secepat ini. Pikirku masih 2-3 tahun lagi. Dan meski sudah bersiap-siap bahwa suatu hari anak remajaku akan mengalami cinta pertama, nyatanya sebagai ibu, aku tetap saja merasa patah hati. Hiks... 

Mama, Aku Sedang Jatuh Cinta...


Semua itu berawal sejak pertengahan tahun lalu. Sulungku baru saja naik ke kelas 6 ketika tiba-tiba, suatu hari di atas motor yang melaju, dia bercerita,

"Mama tahu nggak, anak perempuan yang Mas Amay suka?" Tanyanya dari balik punggungku. Dari suaranya, ia tampak agak malu. 

"Wah, siapa? Si A? B? C?" Tebakku. Dan ternyata jawabanku salah semua. 😂

"Mau tahu nggak?" Haha, aku tahu, dia sebenarnya nggak sabar juga pengen cerita.

"Boleh, kalau Mas Amay nggak keberatan kasih tahu." Jawabku. Lalu mengalirlah semua ceritanya. Dan sejak hari pengakuan itu, setiap kali ia kuantar atau kujemput sekolah, nama gadis itulah yang selalu disebutkannya di sepanjang perjalanan. Lama-kelamaan, aku pun merasa cemburu. 


Saat Anak Remaja Jatuh Cinta


Aku tidak ingin melarangnya jatuh cinta, apalagi memarahinya. Aku takut laranganku atau kemarahanku malah akan membuatnya berjarak denganku. Di satu sisi, aku bersyukur ia mau menjadikanku tempat curhatnya, tetapi di sisi lain, aku capek mendengar anakku selalu memuji gadis itu.


"Memangnya, apa yang Mas Amay suka dari si itu?" Tanyaku, menyebut nama gadis pujaannya. 

"Dia itu suka menggambar, suka membaca juga. Sama kayak Mas Amay." Jawabnya. Oh, aku paham sekarang. Anak ini sesungguhnya mencari teman mengobrol dan berbagi cerita, bukan teman hora-hore aja.

"Mama marah nggak kalau Mas Amay suka sama si itu?" Tanyanya.

"Enggak. It's normal. Mama bisa paham apa yang Mas Amay rasain sekarang, karena Mama pernah ngerasain juga." Jawabku sok bijak, padahal perasaan di hati lumayan bergemuruh. Haha... Aku jawab begitu karena kulihat anakku belum aneh-aneh. Jatuh cintanya masih jatuh cinta 'anak-anak'.

Tapi dari situ aku selalu berdoa, semoga anakku selalu dilindungi oleh Allah SWT, dijauhkan dari hal-hal yang dibenci-Nya, termasuk ketika berhubungan dengan lawan jenis seperti saat ini. Aku nggak bisa berbuat banyak selain berusaha mendengarkan cerita-ceritanya, menjadi tempat curhat ternyaman baginya. Karena aku khawatir jika terlalu banyak larangan atau amarah yang keluar dari bibirku, dia malah nggak percaya lagi sama aku. Jadi, senjataku cuma satu, yaitu doa.


Mama, Pacaran itu Boleh apa Enggak?


Sampai kemudian, suatu hari dia bertanya dengan nada agak serius. "Mama, pacaran itu boleh nggak sih dalam Islam?"

Aku kaget mendengar pertanyaan itu. Tapi aku mencoba menjawab setenang mungkin. "Sebenarnya sih nggak boleh."

"Tapi kok Tante Opik pacaran?" Haaa, sudah kuduga dia akan bertanya seperti ini. Iya, adikku memang pacaran, dan anak-anakku tahu itu. Inilah yang membuat dilema, ya... Mau sok ketat bikin aturan, tapi yang anak-anak lihat adalah sesuatu yang berlawanan. Maka dari itu, aku berusaha tetap netral, sambil terus berdoa semoga Allah memberikan penjagaan terbaik-Nya untuk anak-anakku.

"Biasanya orang-orang itu pacaran ketika sudah yakin menemukan seseorang yang akan jadi pasangannya. Suami atau istrinya. Dan Tante Opik begitu. Tante Opik dan Om Annas kan sudah berencana mau menikah, tapi sekarang masih menabung." Aku mencoba menjelaskan.

"Oh..." Anak ini diam sejenak, lalu melanjutkan. "Mama mau tahu nggak, kenapa Mas Amay tanya soal ini?" tanyanya lagi.

"Kenapa?"

"Soalnya Mas Amay baru lihat di YouTube, kalau seseorang pacaran, orang tuanya juga akan kecipratan dosanya. Jadi kayaknya Mas Amay udah nggak mau suka-sukaan lagi." Ia menjelaskan. Aku lumayan terkejut mendengar penjelasan itu. Apakah ini adalah jawaban dari doa-doaku kemarin? Dalam hati, aku happy banget. Xixixi...

Dan sejak saat itu, aku tak pernah mendengar lagi nama gadis itu disebut. Aku pernah iseng menggoda, tapi dijawabnya, "Mama ini, anaknya udah bertobat malah nggak disupport." Haha, aku pun langsung minta maaf seketika itu juga.

Aku juga merasa bersyukur, anakku mendapat materi tentang pubertas di kelas VI ini, baik itu di pelajaran agama maupun di pelajaran umum lainnya seperti IPA dan PKn. Aku sangat terbantu untuk menjelaskan pada anakku, mengapa Islam membatasi pergaulan dengan lawan jenis, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pubertas. Karena kita tahu, semakin hari, tantangan untuk mendidik anak-anak memang semakin berat. 




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 SD

Friday, May 26, 2023


Di Ujian Praktik kelas 6 SD bulan Februari lalu, salah satu yang diujikan di sekolah Si Sulung adalah praktik pidato. Tema yang diambil untuk pidato kali ini adalah "Perpisahan Kelas VI". Ini sekaligus mempraktikkan apa yang telah dipelajari di pelajaran Bahasa Indonesia, tema Kepemimpinan. Tentu sebelum praktik, anak-anak telah dibekali teori tentang pengertian pidato, bagian-bagian pidato, langkah-langkah menyusun pidato, dll.

Pengertian Pidato


Pidato adalah metode penyampaian informasi, ide, atau pemikiran dalam bentuk kata-kata di depan banyak orang. Biasanya pidato disampaikan di acara peresmian, rapat organisasi, sambutan, atau perpisahan sekolah.

Bagian-Bagian Pidato


Pidato tersusun dari beberapa bagian, yaitu:
  • Salam pembuka --> Berisi kalimat sapaan
  • Pendahuluan --> Berisi paparan topik permasalahan yang dibahas
  • Inti --> Berisi pembahasan topik secara lengkap
  • Penutup --> Berisi rangkuman / intisari topik yang telah disampaikan
  • Salam penutup --> Berisi kalimat penutup, seperti ungkapan terima kasih dan salam

Langkah-Langkah Menyusun Pidato


Sebelum menyusun teks pidato, kita harus tahu di acara seperti apa kita akan berbicara, topik  apa yang akan kita angkat, dan siapa audiens kita. Setelah mengetahui ketiga hal tersebut, berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun pidato:
  1. Buatlah rancangan kerangka pidato
  2. Kembangkan kerangka pidato menjadi teks pidato yang utuh
  3. Tulislah teks pidato menggunakan bahasa yang baik dan benar
  4. Bacalah kembali teks pidato yang telah kita buat, dan perbaikilah jika terjadi kesalahan
Saat berpidato, kita juga perlu memperhatikan intonasi, pelafalan, hingga penampilan. 


Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 SD



Contoh Pidato Perpisahan Kelas VI SD 


(Teks pidato ini dibuat oleh Si Sulung, saat mempersiapkan ujian praktik kelas VI SD, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia)

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokatuh

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di acara perpisahan kelas 6. Tak lupa sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita semua yang ada di sini termasuk dalam barisan ummatnya yang mendapatkan syafa'at di yaumil akhir kelak. Aamiin Allahumma Aamiin.

Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi, seperti yang saya sebutkan di awal, hari ini adalah hari perpisahan bagi kita, siswa-siswi kelas 6. Tidak terasa, 6 tahun telah kita lewati bersama di SD kita tercinta ini. Tentu ada banyak sekali kenangan indah yang tersimpan di memori.

Sebagai siswa kelas 6, saya merasakan bahwa perpisahan bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Namun, perpisahan adalah hal yang harus terjadi, seperti terbit dan terbenamnya mentari.

Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi. Selama 6 tahun kebersamaan kita, tentu ada kekurangan atau kesalahan yang telah saya perbuat. Untuk itu, setulus hati saya memohon maaf atas kekhilafan ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu guru atas segala bimbingan dan ilmu yang telah bapak/ibu guru ajarkan. Semoga Allah membalas kebaikan yang telah bapak/ibu lakukan dengan kebaikan yang setimpal. 

Kepada teman-teman kelas 6, terima kasih untuk persahabatan yang telah terjalin. Semoga perpisahan ini bukanlah akhir dari pertemanan kita. Mari kita bersama-sama mengejar impian, meski esok kita telah berbeda tempat belajar.

Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Mohon maaf apabila ada kekurangan. Akhir kata,

Burung Nuri burung dara
Hinggap di dahan pohon cemara
Meski kita berpisah raga
Tapi hati tertaut selamanya

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

~

Nah, itulah sedikit tentang pidato, dan contoh pidato perpisahan kelas 6 yang telah dibuat oleh Mas Amay saat ujian kemarin. Anak itu tidak mau dibantu mamanya saat menulis pidato, karena kata Ibu Guru, membuat pidatonya harus dengan bahasa sendiri. Katanya, Ibu guru bisa tahu, ini bahasa anak-anak atau bahasa orang tua. Xixixi, baiklaaahh... Semoga bermanfaat untuk adik-adik kelas 6 nanti, ya... :)




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Beberapa Ide Kegiatan untuk Mengisi Liburan Sekolah

Sunday, May 21, 2023


Setelah libur lebaran, libur kenaikan kelas pun sebentar lagi akan datang. Bahkan Sulung saya yang saat ini duduk di kelas 6 SD, sudah bisa menikmati hari libur sambil menanti hari pengumuman kelulusan datang. Tapi mau ngapain nih liburan ini? Mau jalan-jalan, adiknya belum libur. Pun saat ini kami sedang mode penghematan karena isi tabungan sudah banyak berkurang setelah dipakai mudik lebaran.

Nah, supaya Si Sulung ngga terlalu sering memegang handphone, saya pun menyibukkannya dengan berbagai kegiatan di rumah. Apa saja yang kami lakukan untuk mengisi liburan ini?

1. Bercocok Tanam


Sudah lama saya tidak "bermesraan" dengan halaman depan rumah karena berbagai kegiatan. Alhamdulillah, setelah Mas Amay selesai ujian, waktu saya juga sedikit lebih longgar. Saya pun berencana untuk kembali bercocok tanam. Kali ini kami akan menanam benih tomat dan cabai yang saya beli dari toko online. Kami menggunakan cangkang telur untuk tempat menyemai.


manfaat bercocok tanam


sprout



Kegiatan menanam seperti ini banyak memberikan pelajaran untuk saya lho. Misalnya ketika melihat pertumbuhan benih-benih itu setelah beberapa hari ditanam. Meski ditanam di hari yang sama, tetapi ada yang sudah tumbuh tinggi, ada yang baru keluar tunasnya, bahkan ada yang belum tumbuh sama sekali. 

Persis seperti jalan hidup manusia, ya... Meski lahir di waktu yang sama, tetapi tidak ada yang tahu bagaimana takdir akan membawanya. Saya meyakini bahwa ini semua terjadi karena Allah Maha Berkehendak dan Maha Teliti. Setiap makhluk yang diciptakan-Nya punya keunikan sendiri-sendiri. 

Kalau kata Pak Fahruddin Faiz, alam semesta ini ngga pernah terburu-buru. Semua sudah ada timeline-nya. Ini mengingatkan saya lagi, ketika temanmu sudah "tumbuh" lebih dulu, it's okay. Kamu punya timeline-mu sendiri. Percaya aja sama Yang Maha Mengatur, supaya kita tenang menjalani hari demi hari.

Wah, dari menanam saja sudah sepanjang ini, ya.. Yang jelas, menanam banyak memberikan untuk kita.


2. Memasak 


Anak saya, yang besar dan yang kecil (kelas 2 SD), sudah saya biasakan menyalakan kompor sendiri. Mereka sudah bisa membuat telur ceplok, telur dadar, mie instan, juga minuman hangat sendiri.

Di beberapa kesempatan, saya juga mengajak mereka untuk membuat aneka cemilan seperti pie susu, pizza, juga pisang cokelat. Oiya, terakhir mereka saya ajak membuat es lumut.


Membuat pie susu dengan anak-anak



Untuk selanjutnya, saya punya ide untuk mengajari mereka menggoreng ubi, membuat puding, juga membuat banana cake kukus. Ketiga makanan ini adalah cemilan kesukaan mereka, jadi mereka harus berlatih untuk membuatnya sendiri. 😁

3. Menulis


Ramadhan lalu saat menjadi host di IG live KEB, saya mengobrol dengan salah satu rekan blogger. Dari obrolan tersebut, saya mendapat banyak insight baru, seperti manfaat Qur'an Journaling.

Berdekatan dengan Al-Qur'an, tentu banyak sekali manfaatnya ya, teman-teman. Insya Allah, Allah akan semakin sayang. Jika membacanya saja bisa mendapatkan pahala, membaca artinya bisa menambah iman dan taqwa, apalagi jika kita menambahnya dengan mempelajari tafsirnya. Insya Allah kita akan semakin paham apa yang ingin Allah sampaikan melalui ayat demi ayat yang diturunkan-Nya.

Nah, saya ngga mau belajar sendiri. Saya ingin mengajak anak-anak juga. Semoga Allah mudahkan, ya..

Baiklah, itu dia 3 ide yang baru saya temukan untuk mengisi libur kenaikan kelas nanti. Tapi, besok saya mau membereskan tumpukan-tumpukan buku terlebih dahulu. Sebagian akan saya sumbangkan, sebagian lagi akan saya jual dan uangnya akan saya belikan buku lagi. Hihi... Mohon doa semoga Allah beri kemudahan, yaa.. Aamiin aamiin ya rabbal'aalamiin.




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Materi Pubertas di Pelajaran Kelas VI SD

Sunday, May 14, 2023


Tadi malam sewaktu mengantar si bungsu ke dokter untuk berobat, di samping saya duduk seorang ibu dan anak perempuannya, yang menurut perkiraan saya, umurnya sekitar 4 - 5 tahun. Anak kecil itu mengambil sebuah majalah (Majalah Hadila) yang disediakan di ruang tunggu. Di sampulnya, ada judul yang menarik mata saya; "Dampingi Anak di Usia Pubertas". Anak itu membuka lembar demi lembar, melihat-lihat gambarnya, hingga halaman terakhir. Ya, tentu saja dia tidak membaca isinya, karena itu bukan majalah untuk usianya. Namun, yang duduk di sampingnya inilah (saya maksudnya) yang amat sangat tertarik untuk membaca isinya.


Dampingi Anak di Usia Pubertas
Majalah Hadila, sumber: Shopee instalibrary


Anak itu lalu mengembalikan majalah yang dipegangnya ke tempat semula. Ia kemudian memilih buku lainnya lagi. Sebenarnya saya sangat ingin mengambil majalah tadi, tapi Mbak Perawat keburu memanggil nama Aga untuk diperiksa. Hiks...

Kenapa saya ingin sekali membaca majalah itu? Seperti yang sudah saya tulis di awal, majalah itu sedang membahas tentang pubertas. Issue ini sedang saya dalami, mengingat bahwa si sulung sudah berusia 12 tahun. Meskipun saya sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari, dan paham bahwa mendampingi anak yang beranjak remaja memiliki tantangan yang berbeda, nyatanya memang setiap waktu ada saja kejutan yang saya hadapi.


Dan rasanya, semakin saya banyak membaca, banyak belajar, saya malah merasa semakin bodoh. Karena jadi ada rasa menyesal, harusnya saya begini, harusnya saya begitu. Namun memang, harus diakui bahwa ada perbedaan antara mereka yang mempelajari sesuatu, dengan yang sama sekali tidak mencari tahu. Jadi, Mama-Mama, tetaplah rajin belajar, ya... :)

Beruntungnya, di kelas 6 SD, ada beberapa pelajaran yang membahas tentang pubertas. Karena anak saya sekolah di sekolah yang berbasis Islam, maka wajar jika di pelajaran PAI-nya sudah disinggung tentang persiapan menghadapi masa balig. Yang membuat saya lebih lega lagi, di pelajaran IPA, anak-anak juga sudah mulai diajarkan tentang apa itu pubertas dan bagaimana menghadapinya.

Pubertas di Pelajaran IPA Kelas 6 SD


Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jika pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah dan ukuran sel tubuh, perkembangan adalah proses pematangan organ-organ tubuh. Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari bayi, menjadi balita, anak-anak, remaja, dewasa, kemudian lanjut usia.

Pubertas adalah masa yang akan dialami oleh anak-anak sebagai tanda bahwa mereka telah memasuki masa remaja. Masa-masa ini ditandai dengan perubahan fisik, pola pikir, dan pematangan fungsi organ reproduksi.


Perubahan Fisik yang Dialami Remaja di Masa Pubertas


Menurut WHO, masa pubertas umumnya terjadi di usia 10 - 19 tahun. Masa pubertas itu ditandai dengan perubahan fisik, seperti:

Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan massa otot yang bertambah, suara yang menjadi lebih berat, dada yang membidang, tumbuhnya jerawat, jakun dan kumis, juga produksi keringat yang semakin banyak.

Pada remaja perempuan, pubertas ditandai dengan pinggul yang semakin besar, suara yang menjadi lebih nyaring, jerawat yang mulai bermunculan, dan produksi keringat yang semakin banyak. 


perubahan fisik pada remaja di masa pubertas


Perilaku dan Sifat Remaja di Masa Pubertas


Di masa puber, remaja cenderung mengalami emosi yang berubah-ubah. Sebenarnya perubahan emosi merupakan hal yang wajar, tetapi harus disikapi dengan bijak. Nah, di pelajaran IPA kelas 6 SD ini, anak-anak juga dibekali tentang apa saja yang harus dilakukan sebagai remaja di masa pubertas. Seperti ini;

1. Membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang tua atau orang-orang yang dianggap bijak dan lebih berpengalaman.
2. Memilih teman-teman yang dapat saling mendukung dalam hal positif. Keberadaan teman yang baik, akan membantu remaja untuk menghadapi emosi yang berubah-ubah.
3. Menggunakan gawai dan aplikasi jejaring sosial dengan bijak.
4. Memiliki hobi untuk mengembangkan keahlian, seperti di bidang olahraga, kesenian, karya tulis, atau kegiatan sosial.
5. Menonton tayangan baik di televisi maupun di internet yang sesuai dengan usia.
6. Mendengarkan dan mematuhi nasihat-nasihat orang tua.
7. Membentengi diri dengan agama.

Sebagai orang tua, kita juga mesti mengingatkan anak-anak kita ketujuh pesan di atas. 

Cara Menjaga Kesehatan Remaja di Masa Pubertas


Perubahan fisik yang dialami oleh remaja, tentu dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Misalnya, munculnya jerawat, sedikit banyak akan berpengaruh juga pada kepercayaan diri. Produksi keringat yang mulai banyak pun harus diantisipasi. Untuk itu, para remaja harus peduli dengan tubuhnya, supaya tubuh tetap sehat dan penampilan pun terjaga.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para remaja untuk menjaga kesehatan dan penampilan, seperti;

1. Tidur yang cukup, hindari begadang.
2. Mengonsumsi makanan yang bergizi. Meskipun junk food itu enak dan mudah didapat, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat mengganggu kesehatan.
3. Rutin berolahraga. Kalau perlu, ajak keluarga untuk berolahraga bersama.
4. Jaga berat badan, ya... Kelebihan berat badan dapat memicu berbagai penyakit.
5. Mandilah secara teratur. Rajinlah mencuci muka, supaya wajah kita terhindar dari munculnya jerawat. 
6. Cuci tangan tidak hanya pada saat mau makan dan selesai makan, tetapi juga sebelum dan sesudah menggunakan toilet.
7. Kenakan pakaian yang sopan, bersih dan menyerap keringat.
8. Setelah bepergian, gantilah pakaian dengan pakaian yang bersih
9. Jaga pergaulan dengan lawan jenis. Ini penting, ya, anak-anak!
10. Jangan merokok apalagi mencicipi narkoba. 

Peran Orang Tua dalam Menghadapi Masa Pubertas


Kita harus bersyukur bahwa di zaman sekarang anak-anak bisa mendapat materi tentang pubertas dari pelajaran-pelajaran di sekolah. Zaman kita dulu sepertinya belum ada, ya... Kalaupun ada, tidak sedetail sekarang. Jadi seharusnya tugas kita lebih mudah. Namun, jangan sampai kemudahan ini membuat kita terlena. Peran orang tua masih sangat diperlukan di masa-masa peralihan ini. Kadang-kadang, karena merasa anak sudah cukup besar, kita jadi lalai untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan untk mencurahkan isi hati. 

Saat anak memasuki masa pubertas, orang tua juga harus siap untuk;
1. Memberikan pengetahuan terkait organ reproduksi
2. Memahami ketidakstabilan emosi anak, sekaligus berusaha mengontrol emosi diri sendiri saat mendidik atau menasehati anak
3. Mengawasi pergaulan anak
4. Memberikan pengetahuan tentang kebersihan diri dan lingkungan
5. Memberikan makanan yang bergizi
6. Membekali anak-anak dengan ilmu agama

Ayah - Bunda, Mama - Papa, pertumbuhan dan perkembangan anak-anak sangat tergantung pada kondisi keluarga. Anak-anak tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa peran orang tua yang baik pula. Untuk itu, mari kita "hadir" di sisi anak, untuk membantu mereka dalam menemukan jati diri, dan untuk menjaga mereka agar tidak kehilangan arah. Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang amanah, yang mampu mendidik anak-anak menjadi anak yang sholih dan sholihah. Aamiin aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Tirakat Orang Tua untuk Anak

Thursday, May 4, 2023

"Eh, ada hukumnya nggak kalau pas anak-anak ujian, kitanya (ibunya) puasa? Kayak ayam kalau bertelur dan angkrem (mengerami telurnya), mereka kan puasa..."

Tiba-tiba, di grup WhatsApp yang beranggotakan 3 orang, yakni Mama Kepiting, Mbak Rani R Tyas, dan Mbak Widut, seseorang bertanya. Jam 7:54 pagi, 9 menit jedanya sejak kami ngobrol tentang skincare. Se-random itu memang. Ngga ada bridging, semua spontan. 

Dan ya, kalau teman-teman sudah mengenal kami, mungkin bisa menebak kalau pertanyaan di atas dilempar oleh Mbak Rani, blogger yang random dan kadang absurd. Wkwkwk... Mungkin karena saat ini sedang musim ujian untuk anak-anak kelas 6 SD, dia jadi terpikir soal itu. Tentang menirakati anak. 

Tirakat dalam Islam


Makna Tirakat


Tirakat itu apa sih? Menurut KBBI, tirakat artinya menahan hawa nafsu (seperti berpuasa atau berpantang). Menurut bahasa, tirakat diserap dari kata thariqah, tarekat, yang secara lebih luas diartikan sebagai tata cara atau jalan atau laku spiritual, yang dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. 

Tujuan Tirakat


Kenapa orang mau bersusah-susah menahan nafsu dan berpantang terhadap sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan atau kesenangannya? Tentu karena orang tersebut punya tujuan atau keinginan. Dan bertirakat adalah salah satu "seni merayu Allah SWT", sebagai dzat Yang Maha Kuasa atas segalanya. Dengan tirakat, kita berharap agar semua hajat dikabulkan oleh Allah SWT. 

Orang tua yang bertirakat untuk anak-anaknya, tentu ingin anak-anaknya dikelilingi dengan kebaikan-kebaikan. Bisa tumbuh menjadi anak yang sholih, sehat, senantiasa dilindungi dalam setiap langkahnya, dimudahkan dalam memahami ilmu yang sedang dipelajari, serta diberikan kesuksesan dan menjadi anak yang membanggakan orang tuanya.

Contoh Tirakat yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Anaknya


Mengutip dream.co.id, Habib Luthfi bin Yahya sangat menganjurkan orang tua, terutama ibu, untuk melakukan tirakat bagi kehidupan anak-anaknya, jika ingin anaknya menjadi anak yang sholih / sholihah, berkah hidupnya dan sukses di masa depan. Tirakat orang tua untuk anak juga dianjurkan oleh ulama-ulama lainnya. 

Ada beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk menirakati anak-anak, misalnya:

1. Bersedekah atas nama anak 

Salah satu tirakat yang dilakukan oleh Hj. Nawal Yasin (istri dari Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen), adalah bersedekah dengan diniatkan untuk anak-anak.

2. Membaca Al-fatihah

Selain dengan bersedekah yang diniatkan untuk anak-anak, Hj. Nawal Yasin juga membaca Al-fatihah setiap hari sebanyak 41 kali.


3. Puasa di hari lahir anak

Mungkin ibu-ibu kita dulu melakukannya juga, puasa di hari lahir kita, anaknya. Ada juga ibu yang rajin membuat "among-amongan", sebuah tradisi memperingati hari lahir (weton), dengan mengadakan doa bersama dan berbagi makanan meski sederhana. Perlu digarisbawahi, berbagi makanan sama artinya dengan sedekah. Sedekah, juga merupakan salah satu cara tirakat yang bisa dilakukan kita, para orang tua, untuk anak-anak. 

4. Mencuci beras sambil membaca shalawat

Ada beberapa versi amalan atau adab saat mencuci beras yang pernah saya baca. Salah satu yang bisa kita terapkan adalah senantiasa melantunkan shalawat, sembari tangan kita memutar / mencuci beras berlawanan arah jarum jam. 

Saya juga pernah membaca satu kisah dari ibunda Gus Dur. Konon, ibunda Gus Dur punya ritual khusus menyolawati butir demi butir beras yang akan dimasak untuk Gus Dur. Beliau juga tidak memperbolehkan seorang pun menyentuh beras yang sudah disholawati khusus untuk Gus Dur itu.

Dari beberapa contoh tirakat yang sudah Mama Kepiting tuliskan di atas, bisa kita simpulkan bahwa setiap ibu memiliki caranya sendiri tentang bagaimana mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Benang merahnya adalah bahwa setiap yang dilakukan, diiringi dengan permohonan pada Allah SWT, karena Dialah satu-satunya tempat untuk menggantungkan semua harapan dan cita-cita.


Contoh Tirakat Orang Tua untuk Anak



Oiya, saya jadi teringat dengan momen awal Maret lalu, saat Mas Amay mengikuti ujian masuk MTs N 1 Surakarta. Sepulangnya dari mengantar Mas Amay ujian, suami cerita, "Amay kelihatan grogi banget tadi. Papa suruh minum dulu, tapi anaknya ngga mau." (ujian masuk MTsN 1 Surakarta dilakukan selama beberapa jam, karena yang diujikan selain pelajaran MTK, BI, dan IPA, juga ada BTA / Baca Tulis Al-Qur'an. Jadi, setelah mengantar ke MTsN 1, suami kembali pulang)

Mendengar itu, sebagai ibu, saya langsung pengen nangis. Saya pun segera mengambil wudhu dan melakukan shalat dhuha, delapan rakaat (biasanya saya cuma sholat 2-4 rakaat saja). Setiap selesai salam, saya berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon kemudahan untuk Mas Amay.

Selesai shalat, saya menelepon bapak. Saya ceritakan semuanya, termasuk seluruh kecamuk di kepala dan hati. Saya ingat, bapak bilang, "Pancen sing dibutuhake Amay kuwi donga ibune. Insya Allah yen ibune donga kanthi temen, Amay diparingi kemudahan, kelancaran." (Memang yang dibutuhkan Amay saat ini adalah doa ibunya. Insya Allah kalau ibunya berdoa dengan sungguh-sungguh, Amay akan diberi kemudahan dan kelancaran)

Dan alhamdulillah tsumma alhamdulillah, Amay diterima di sekolah impiannya.


Nah, Ma, kalau Mama sering mendengar bahwa doa ibu adalah doa yang mampu menembus langit, maka mari kita gunakan keistimewaan ini dengan banyak-banyak mendoakan kebaikan bagi anak-anak kita.




Ditulis dengan Cinta, Mama


Sumber Referensi:
- https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/pembiasaan-laku-tirakat-sebagai-solusi-masalah-kehidupan-xsUzT
- https://www.nu.or.id/nasional/amalan-dan-tirakat-untuk-kesuksesan-anak-lE6rB
- https://www.dream.co.id/parenting/habib-luthfi-anjurkan-orangtua-lakukan-tirakat-agar-hidup-anak-penuh-berkah-2105241.html
Read More

Menu Buka Puasa dan Takjil Favorit Anak-Anak

Sunday, March 19, 2023

Assalamu'alaikum.. Marhaban Yaa Syahru Ramadhan. Selamat datang wahai bulan Ramadhan, bulan yang istimewa, penuh dengan keberkahan. Ada banyak sekali keutamaan bulan Ramadhan, sehingga menjadikannya bulan yang paling ditunggu-tunggu umat muslim sedunia. Di bulan ini, Al-Qur'an diturunkan. Di bulan ini pula, kita diperintahkan untuk berpuasa satu bulan lamanya. Dan yang membuat banyak orang berlomba-lomba melakukan kebaikan adalah karena seluruh ibadah yang dikerjakan di bulan ini, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dibanding hari-hari lainnya. Masya Allah.

Nah, bicara soal puasa, adakah yang sedang melatih anak-anaknya untuk berpuasa? Melatih anak-anak untuk berpuasa memang tidak mudah ya, Ma.. Namun, yang harus kita ajarkan adalah bahwa puasa artinya menahan. Menahan dari segala hal yang bisa membatalkan puasa (makan, minum), mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kita juga mesti sampaikan pada anak-anak bahwa salah satu tujuan dari berpuasa ini, kita diajak untuk merasakan bagaimana kaum fakir miskin menahan rasa lapar sehari-hari. Untuk itu, penting bagi kita untuk mencukupkan apa yang kita persiapkan saat berbuka dan sahur. 

Namun, sebagai ibu, Mama Kepiting paham kok bahwa kita juga tak ingin anak-anak kekurangan gizi. Maka, mari kita penuhi gizi anak-anak saat puasa, tanpa harus berlebihan menyiapkan segalanya. Mama Kepiting sih masak seperti biasa saja, tetapi Mama persilakan anak-anak untuk request menu yang diinginkan di hari itu. Yang tidak boleh di-skip adalah konsumsi buah saat buka dan sahur. 

Lalu, apa saja menu buka puasa dan takjil favorit anak-anak?

Menu Buka Puasa dan Sahur Favorit Anak-Anak

1. Egg Chicken Roll ala Hokben


stok lauk untuk sahur


Ini menu yang sudah di-request oleh Mas Amay dan Dek Aga. Mama berencana membuatnya H-1 sebelum ramadhan. Egg Chicken Roll ala Hokben ini bisa jadi stok lauk saat berpuasa, Ma.. Tentunya bisa memudahkan kita, para ibu, terutama saat menyiapkan sahur. Saat disajikan, kita tinggal tambahkan salad (wortel + kubis / kol), atau daun selada.

Cara membuat Egg Chicken Roll ala Hokben bisa dibaca di sini: Egg Chicken Roll, Menu a la Hokben untuk Bekal Sekolah

2. Chicken Katsu


Menu Buka Puasa dan Takjil Favorit anak-anak


Sama seperti Egg Chicken Roll, Chicken Katsu juga bisa jadi stok menu untuk berbuka dan sahur, Ma... Mama Kepiting suka nih, menu-menu praktis tapi enak dan bergizi seperti ini. 😁

3. Misoa Telur 


ide lauk untuk buka puasa dan sahur


Ini sebenarnya modifikasi dari pizza mie alias omelet mie instan, makanan favorit saya waktu kecil dulu. Makan pizza mie seperti itu, dulu adalah sesuatu yang mewah sekali bagi saya. 

Nah, sekarang, mie instannya saya ganti dengan misoa. Saya juga menambahkan udang cincang, wortel parut dan sedikit irisan daun bawang supaya komplit gizinya. Untuk perekatnya, selain menggunakan telur, saya juga menambahkan 2-3 sdm tepung maizena. Bumbunya, cukup pakai bawang puting parut, lada bubuk, garam, dan sedikit penyedap rasa. Praktis, lezat, dan bergizi tentunya. 😊

 

Takjil Favorit Anak-Anak


1. Es Lumut


ide takjil yang disukai anak-anak


Es lumut ini sebenarnya baru buat kami, tetapi anak-anak sering minta dibuatkan. Jadi, sepertinya di ramadhan nanti, saya akan sering membuatnya juga. 😊


2. Olahan Pisang Kepok



takjil yang disukai anak-anak


Sebenarnya, anak-anak menyukai hampir semua olahan pisang, kecuali kolak. Lucu ya, saat yang lain senang membuat kolak pisang untuk berbuka, kami malah hampir ngga pernah, karena anak-anak tidak terlalu menyukainya. Tapi, hampir setiap hari kami membeli pisang kepok, entah itu sekadar digoreng dengan tepung, dikukus, dibuat pisang geprek tabur meises cokelat, atau setup pisang kepok. 

3. Pie Susu Teflon


takjil favorit anak-anak


Pertama kali saya membuat pie susu teflon adalah saat awal-awal pandemi di 2020 lalu. Ya, saat pandemi memang banyak sekali content creator yang membagikan resep-resep untuk dicoba di rumah. Salah satunya, pie susu teflon ini. Terima kasih untuk Yackikuka yang sudah share resepnya di Instagram. Sungguh, ini sangat membantu emak-emak yang ngga terlalu jago masak seperti saya. Hihi... Resepnya mudah, anaknya juga sangat suka. Alhamdulillah.. 

Nah itu dia beberapa menu buka puasa, sahur, dan takjil favorit anak-anak. Kalau Mama butuh inspirasi menu untuk buka puasa dan sahur, bisa baca di sini, Ma: Ide Menu untuk Buka Puasa dan Sahur. Anyway, adakah yang pengeluaran untuk makan saat bulan puasa malah lebih banyak dari bulan-bulan lainnya? Kalau ada, mari kita tantang diri sendiri, atur ulang menu agar pengeluaran di bulan puasa bisa lebih hemat dari bulan lainnya. Bismillah, bisa ya, Ma... 😊




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Jenis Olahraga yang Bisa Menguatkan Bonding antara Orang Tua dan Anak

Sunday, March 12, 2023


Saat pandemi COVID-19 menghantam dunia, orang-orang yang sebelumnya lebih sering berkegiatan di luar rumah, dipaksa beraktivitas di dalam rumah saja. Positifnya, waktu bersama keluarga yang selama ini terabaikan, terbayar dengan keharusan #StayHome ini. Namun, di awal tahun ajaran baru kemarin ketika sudah banyak sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran tatap muka, hampir semua rutinitas kembali ke awal. Orang-orang mulai sibuk bekerja di kantor dari pagi hingga petang, anak-anak pun mulai sekolah dari pagi sampai sore. Sehingga, waktu untuk berkumpul bersama keluarga kembali berkurang.

Ada beberapa kegiatan yang bisa orang tua lakukan untuk meningkatkan bonding dengan anak-anak, misalnya; jalan-jalan di akhir pekan, bersih-bersih rumah, memasak bersama, sarapan dan makan malam bersama, menonton film di rumah, atau olahraga bersama. 


Mengenai olahraga bersama, manfaatnya tidak hanya bisa menguatkan ikatan antara orang tua dengan anak, tetapi juga dapat mengajarkan kedisiplinan, ketekunan, juga melatih kekuatan fisik dan mental. Tak hanya itu, anak-anak dan orang dewasa yang aktif secara fisik di siang hari, dapat tidur secara lebih nyenyak di malam hari. Tidur yang nyenyak tentu berpengaruh pada kesehatan dan produktivitas kita sehari-hari bukan?

Apakah Mama Kepiting sering berolahraga bersama anak-anak? Tentu saja dong... Olahraga apa saja yang Mama Kepiting lakukan bersama dengan anak-anak?

1. Berenang


Di libur kenaikan kelas yang lalu, anak-anak meminta untuk les berenang. Ya sudah, karena Mama Kepiting pun belum bisa berenang, akhirnya Mama Kepiting ikut les berenang juga. Hihi... Alhamdulillah, meski baru bisa gaya katak, tetapi Mama senang akhirnya bisa berenang. Nah, beberapa kali saat weekend, kami berenang bersama di kolam renang dekat rumah. Mas Amay yang memang sudah lebih lincah dan sudah menguasai beberapa gaya, menjadi penjaganya Mama. 


Les berenang Solo
Suasana saat les berenang bersama coach dari Ammar Swim

2. Bersepeda


Olahraga berikutnya adalah bersepeda. Paling enak, bersepeda dilakukan di pagi hari, saat matahari terasa hangat. Biasanya, kami bersepeda di jalan-jalan desa yang sepi. Bonusnya, kami bisa menikmati udara yang bersih, juga pemandangan alam yang indah. 


Bersepeda di pagi hari


3. Hiking


Hiking adalah olahraga berjalan kaki di alam bebas seperti ke gunung atau ke air terjun. Manfaat melakukan hiking adalah untuk melatih otot paha dan kaki. Selain itu, hiking di alam bebas, bermanfaat pula untuk menjernihkan pikiran. Melihat manfaatnya, tentu ini adalah kegiatan yang sangat seru jika dilakukan bersama keluarga. 


Olahraga bersama keluarga


Foto di atas diambil saat kami berjalan-jalan ke Grojogan Sewu, Tawangmangu. Saat menapaki jalan setapak menuju air terjun, Mas Amay berkata, "Kalau paru-paru kita bisa ngomong, mungkin dia mau bilang hari ini aku bahagia karena udara yang aku hirup bersih banget, ngga kayak hari-hari biasa." 

Hihi, anak itu memang suka ada-ada aja imajinasinya. 😂


4. Senam


Ini sih bisa dilakukan di rumah, ya... Biasanya, saat malas kemana-mana, kami olahraga di rumah saja. Tinggal nyalakan YouTube melalui layar televisi, lalu pilih senam yang kita ingini. Nah, kemarin-kemarin, saat menjelang Ujian Praktik kelas 6, kami melakukan Senam PGRI sekalian mendampingi Mas Amay menghafal gerakannya. 


5. Yoga


Olahraga yang bisa dilakukan bersama anak-anak berikutnya adalah yoga. Ada banyak gerakan yang bisa dilakukan berdua dengan anak-anak. Seperti ini misalnya;


Olahraga untuk menguatkan bonding antara orang tua dan anak
yoga with kiddos


Selain berguna untuk melatih keseimbangan, gerakan ini juga bisa menguatkan otot kaki kita, Ma... Anak-anak juga pasti happy banget ketika diajak "terbang", hihi... 

Gerakan yoga for kids lainnya, misalnya seperti ini:


Yoga for kids


Seru kan? 


Oke, Ma, itulah beberapa contoh olahraga yang bisa dilakukan untuk menguatkan bonding antara orang tua dan anak. Kalau Mama suka olahraga apa nih sama anak-anak? Yuk, Ma, kapan-kapan kita jadwalkan olahraga bareng dengan anak-anak! Ketika ada kesempatan tiba, manfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, Ma... Karena keterikatan antara orang tua dan anak adalah salah satu sumber kebahagiaan juga. 😊




Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Serba-Serbi Mencari Sekolah untuk Si Sulung

Saturday, March 4, 2023


Anak sulung kami sudah kelas 6 SD saat ini. Jadi, kami harus mulai bergerilya mencari SMP untuknya. Kenapa kok ngga ke sekolah negeri saja? Alasannya karena KK kami masih KK Purworejo, sedangkan saat ini kami tinggal di Karanganyar (Solo). Dengan sistem zonasi seperti saat ini, akan sulit untuk anak kami bisa bersekolah di sekolah negeri. Sehingga, mau tidak mau, kami harus mencari alternatif lain, yakni sekolah swasta.

Sebenarnya, sejak tahun lalu kami sudah punya pilihan sekolah swasta untuknya. Ada satu sekolah yang sesuai dengan visi misi kami. Namun sayang, belakangan baru kami tahu, sekolah itu belum terakreditasi karena masih terbilang baru. Dilema deh. Di satu sisi, kami sudah cocok. Biayanya juga masih terjangkau di kantong kami. Di sisi lain, akreditasi sekolah akan menentukan perjalanan mencari SMA nanti. 

Saya bimbang. Ingin ke sekolah swasta lain, berat di biaya. Di Solo ada SMP Muhammadiyah PK (Program Khusus) yang menduduki peringkat pertama SMP di Surakarta. Namun, uang masuknya di atas 15 juta. SPP-nya pun 1,5 juta tiap bulannya. Buat kami, ini berat. SMPIT Nur Hidayah yang juga berkualitas pun tidak jauh berbeda biayanya. Subhanallah.

Lalu, setelah cari tahu ke sana kemari, kami mendapatkan informasi kalau MTs Negeri 1 Surakarta tidak menerapkan sistem zonasi. MTs Negeri 1 ini juga terbilang bagus, karena masuk 10 besar SMP terbaik di Solo. Nah, di sini, kelasnya terbagi menjadi 3; kelas reguler, kelas sains, dan kelas tahfidz.

1. Kelas Reguler
Seperti sekolah negeri lainnya, pendaftarannya sekitar bulan Juni / setelah anak-anak lulus.

2. Kelas Sains
Ini pun terbagi menjadi 2, yakni kelas sains asrama dan kelas sains non asrama. Kelas sains asrama hanya dibuka 1 kelas, dengan jumlah siswa yang dibutuhkan adalah 24 siswa. Sementara itu, kelas sains non asrama dibuka sebanyak 5 kelas dan masing-masing kelas terdiri dari 28 siswa.

3. Kelas Tahfidz
Untuk kelas tahfidz, dibuka hanya 1 kelas dan harus stay di asrama. Mungkin supaya anak-anak lebih fokus dalam menghafal, ya.. Apalagi jika berada di lingkungan hafidz, pastinya akan lebih mudah. Oya, jumlah kuota siswa yang dibutuhkan di kelas tahfidz juga 24 siswa.
 
Nah, Mas Amay kami daftarkan di kelas sains non asrama karena lokasi sekolahnya juga tidak jauh dari rumah. Mungkin sekitar 15-20 menit naik motor. Maka, pada 10 Februari 2023, saya dan Mama Keefe menuju MTs Negeri 1 Surakarta untuk mendaftarkan putra kami. Alhamdulillah, pendaftaran bisa dilakukan tanpa harus dihadiri anak-anak, mengingat saat itu juga masih hari sekolah.


PPDB MTsN 1 Surakarta


Setelah mendaftar di sekolah ini, setiap hari kami memantau instagram MTsN 1 Surakarta. Di hari terakhir, ternyata jumlah pendaftar mencapai lebih dari 500 siswa. Masya Allah. Selanjutnya, akan diadakan ujian masuk pada hari Ahad, 5 Maret 2023. Materi yang diujikan antara lain Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Baca Tulis Al-Qur'an.

Dengan jumlah pendaftar sebanyak itu, kami hanya bisa berdoa agar Mas Amay menjadi salah satu dari 140 siswa yang akan diterima di sekolah tersebut. Aamiin aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin. Mohon do'anya juga dari Om dan Tante yang membaca tulisan ini, yaa... 😊

Update per tanggal 8 Maret 2023; Alhamdulillah, Mas Amay diterima belajar di MTs Negeri 1 Surakarta, kelas Sains Non Asrama. Mohon doanya selalu agar kelak Mas Amay senantiasa diberi kemudahan dan kelancaran dalam menempuh pendidikan, dan semoga kelak ilmunya bisa bermanfaat untuk banyak orang. Aamiin... 





Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Materi Basa Jawa Kelas 2 SD: Pandhawa

Sunday, February 26, 2023


Basa Jawa iku salah siji piwulangan sing angel. Sapa sing setuju? Hehe... Senadyan aku iki wong Jawa tulen, nanging babagan Basa Jawa, isih akeh sing durung dakpahami. Nanging, sawise duwe anak, gelem ora gelem aku kudu melu sinau. Kayata ing kelas 2 iki, anakku sing cilik kudu ngerti sapa wae kang kalebu Punakawan, lan kepiye silsilahe Pandhawa.

Basa Jawa pancen angel. Mula aku ora maido yen jaman saiki wong tuwa luwih seneng nganggo Basa Indonesia nalika omong-omongan karo anake, amarga Basa Indonesia kuwi luwih gampang. Nanging, pancen luwih becik yen awake dhewe bisa nguri-uri kabudayan. Ya muga-muga, tulisan iki bisa dadi conto lan bisa migunani. 

Oya, sadurunge nulis babagan Punakawan lan Pandhawa, aku arep crita. Iki crita lucu nalika sekolah online ing mangsa pandemi wingi. Anakku sing nomer loro, ora ngerti carane maca menthog. Nalika Bu Guru dhawuh maca "menthog-menthog tak kandhani...", dheweke maca menthog dadi "ment - hog". Mula, anakku digeguyu marang bapake, sing maraake dheweke nangis wektu kuwi.

Alhamdulillah, saiki sekolahe wis normal maneh. Anakku uga dadi luwih terampil ngomong nganggo Basa Jawa, amarga ing sekolah, kanca-kancane sedina-dina uga nganggo Basa Jawa.

Nah, saiki, ayo sinau bareng babagan Pandhawa!


Silsilahe Pandhawa


Prabu Pandhudewanata iku raja ing Astinapura. Garwane ana loro, yaiku Dewi Kunthi lan Dewi Madrim. Dewi Kunthi putrane ana telu, yaiku Puntadewa, Werkudara, lan Arjuna. Dene Dewi Madrim, putrane ana loro, kembar, yaiku Nakula lan Sadewa.

Watake Pandhawa:

1. Puntadewa 

Jenenge liya: Yudhistira
Pusakane: Jimat Kalimasada
Watake: Sabar, jujur, ora seneng perang
Ratu ing: Ngamarta

2. Werkudara

Jenenge liya: Bima
Pusakane: Gada Rujak Polo
Watake: Ora sabar, seneng perang
Satriya ing: Jodhipati

3. Arjuna

Jenenge liya: Janaka
Pusakane: Panah Pasopati
Watake: Rupane bagus, omongane alus
Satriya ing: Madukara

4. Nakula

Jenenge liya: Pinten
Satriya ing: Bumiretawu
Keprigelane: Nambani

5. Sadewa

Jenenge liya: Tansen
Satriya ing: Sawojajar
Kaprigelane: Ngopeni jaran

Punakawan


Punakawan iku abdine Raden Arjuna. Punakawan ana papat, yaiku: Semar, Gareng, Petruk, lan Bagong.


Punakawan iku sapa wae?


1. Semar

Semar iku sejatine dewa sing malih rupa dadi manungsa. Semar iku dewa sing momong wong becik. Semar duwe anak 3: Gareng, Petruk, lan Bagong.

2. Gareng

Gareng kuwi anake Semar sing nomer 1. Mripate kera, tangane ceko. Sikile gejik, yen mlaku pincang.

3. Petruk

Petruk iku anake Semar sing nomer 2. Pawakane kuru lan dhuwur. Irunge dawa.

4. Bagong

Bagong iku anake Semar sing nomer 3. Pawakane lemu, wetenge gedhe. Irune pesek, dedege cendhek. 


Pandhawa duweni musuh, yaiku Kurawa. Kurawa pancen watake ala. Kurawa seneng gawe cilakane Pandhawa, nanging Pandhawa tansah sabar ngadhepi. Tembene Pandhawa sing slamet lan urip mulya.

Nah, iku mau bab Pandhawa. Kepiye silsilahe lan kepiye watake Pandhawa kuwi. Sugeng sinau sedaya!


Kamus:
senadyan: meskipun
gumun: kagum
maido: hran
amarga: karena
tembene: pada akhirnya


Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More

Untungnya Aku Tidak Memilih Childfree

Thursday, February 16, 2023


Untungnya aku tidak memilih childfree. Untungnya di masa mudaku dulu, dengungan childfree belum sekencang sekarang ini. Bahkan aku tau istilah childfree juga belum lama, tepatnya setelah menyimak keviralan pemikiran Mbak Gita Savitri. 

Untungnya aku tidak memilih childfree. Di pikiranku, baik dulu maupun saat ini, ketika seorang perempuan memutuskan untuk menikah, artinya dia sudah siap memiliki anak. Baru deh, mau berapa jumlah anaknya, tergantung kesanggupan ia dan pasangannya. Aku bisa berpikir begitu karena setahuku, di agamaku, tujuan dari pernikahan selain untuk menyempurnakan separuh agama, juga untuk melanjutkan keturunan. 

Tujuan pernikahan untuk melanjutkan keturunan


Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan pernikahan dan memperbanyak keturunan. Apa tujuannya? Karena beliau ingin membanggakan umatnya di hadapan Nabi-Nabi lainnya di hari kiamat nanti. 

Hadits tentang anjuran pernikahan?


Maka ketika istilah childfree mulai naik, aku berusaha keras memahami itu sebagai hak individu, tapi masih agak kesulitan menerimanya sebagai sebuah keputusan yang tepat. Mohon maaf ya, ngga apa-apa kok kalau kalian menyebutku kolot atau ndeso

Aku bersyukur aku telat tahu tentang childfree. Kalau dulu aku sudah tahu tentang childfree dan memutuskan untuk menganutnya, mungkin aku tak akan tahu rasanya jatuh cinta pada sosok yang belum pernah kujumpai sebelumnya. Dan karena aku tidak memilih childfree, aku jadi paham kenapa doa untuk kedua orang tua berbunyi "Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu kecil."

Mbak Gita memang benar, punya anak memang bisa bikin stres. Stres kalau anaknya sakit, stres kalau anaknya nggak mau makan, stres kalau tumbuh kembang anak terhambat, stres mikirin biaya sekolah, stres saat mendampingi mereka belajar di rumah, dan stres-stres lainnya.

Punya anak juga bisa bikin repot. Mau keluar rumah, mesti bawa aneka printilan seperti popok sekali pakai, baju ganti, tisu basah dan kering, mainan-mainan, cemilan-cemilan, dll. Bahkan, ibu-ibu bekerja yang masih menyusui itu, bekalnya bertambah dengan pompa asi dan wadah asi perahnya. 

Punya anak juga bikin sakit. Aku masih ingat perihnya luka operasi caesar pasca melahirkan si sulung. Aku juga masih ingat mulasnya kontraksi ketika melahirkan si bungsu, yang saat itu, saking sakitnya, meski jalan lahirku digunting tanpa dibiuspun, rasanya jadi biasa saja. Oya, aku juga tahu bagaimana perihnya puting lecet saat menyusui. Aku tahu bagaimana remuknya badan ibu akibat begadang saat si kecil sakit. Aku juga tahu, gimana sakit hatinya seorang ibu, saat anaknya dibanding-bandingkan dengan anak lain.

Wis to, jadi ibu itu komplit sakitnya.

Tapi, pengalamanku, stres itu akan hilang saat melihat senyum anak-anak terkembang. Kerepotan itu juga perlahan akan berkurang saat mereka semakin besar dan semakin mandiri. Sakit pasca melahirkan itu juga bukan nggak bisa sembuh, ya kan?

Oiya, mau cerita aja sih, anakku sekarang 12 dan 8 tahun. Kadang, aku merindukan masa kecil mereka, yang masih polos saat berbicara, yang meski habis dimarahi tapi tetep nyamperin mamanya kayak nggak ada dendam... Kalau sudah kangen begitu, kadang tanpa sadar air mataku menetes. Betapa waktu cepat sekali berlalu. 😥 Mungkin terlihat lebay, ya... Tapi serius, itulah cinta yang ibu-ibu rasakan. 

Untungnya aku tidak memilih childfree, ya...

Kalau aku childfree, mungkin aku tak akan pernah tahu rasanya dibucinin sampai ke WC aja ditangisi. Kalau aku childfree, aku tak akan pernah tahu bahagianya melihat mata mereka berbinar saat disusui. Kalau aku childfree, aku tak akan pernah tahu bahagianya melihat mereka semakin pintar dari hari ke hari. Kalau aku childfree, aku tak akan pernah tahu bagaimana puasnya hati ketika masakan kita disukai.

Kalau aku childfree, aku tak akan pernah tahu bagaimana dadaku penuh, saat si sulung berkata, "Malam ini dingin, tapi jadi hangat karena ada Mama."

Kalau aku childfree, aku mungkin tak punya pengharapan, siapa yang akan mendoakanku saat aku "pulang" nanti. Iya, mungkin bagi sebagian orang, anak bukanlah investasi. Tapi bagiku, anak sholih adalah tabungan, tempat kita menaruh harapan. Bukan, bukan harta di masa tua yang kuinginkan, tapi doa, di kehidupan di mana aku hanya bisa mengandalkan seluruh amalan.


Hadits tentang 3 amalan yang tidak akan terputus


Jadi sekali lagi, aku bersyukur aku tidak memilih childfree. Memang, ketika punya anak, kerutan di wajah kita akan bertambah. Tapi kita semua pasti tahu, kerutan di wajah itu tidak hanya disebabkan oleh kenyataan memiliki anak. Memang, ketika punya anak, uang yang harusnya bisa buat suntik botox (jujurly, aku bahkan tak pernah merencanakan akan melakukannya), habis buat bayar sekolah mereka. Tapi, kalau aku memilih childfree, mungkin aku tak akan bisa memahami lirik ini; hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia

*PS: Semoga Allah merahmati para ibu di seluruh dunia. Semoga para pejuang garis dua, segera diberi amanah oleh-Nya. Aamiin aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin... 





Ditulis dengan Cinta, Mama
Read More