Sekitar seminggu lalu, Mama agak kesal karena Mas Amay dan Adek Aga nge-game sampai lupa waktu. Bener-bener hampir seharian kayaknya. Puncaknya setelah maghrib, yang seharusnya jadi waktu dilarang main game, Adek malah berantem sama Mas Amay. Lagi-lagi karena game. HP Adek akhirnya Mama sita, karena Mama sudah sangat kesal.
Aturan bermain game sebenarnya sudah sering Mama dan Papa ingatkan. Tapi, lagi dan lagi, kepercayaan itu disalahgunakan. Akhirnya, Mama harus bicara.
Di Minggu pagi, setelah Adek marah karena HP-nya belum Mama kembalikan, Mama pun merasa perlu bicara pada kalian.
Mas, Adek, kalian boleh main game, tapi ada beberapa hal yang perlu kalian ingat.
1. Ingat Tujuan Bermain Game
Game seharusnya menjadi sarana untuk refreshing. Mama paham kok, kalian butuh penyegaran setelah sibuk dengan kegiatan sekolah. Karena itulah, Mama memberi waktu untuk kalian bermain game, dengan harapan supaya pikiran bisa kembali segar dan bisa kembali prima saat belajar.
Nah, karena tujuan bermain game seharusnya bisa menghadirkan kebahagiaan, maka saat kalian mulai kesal dengan game yang kalian mainkan, entah karena kalah atau alasan lainnya, artinya kalian harus berhenti.
Jangan lanjutkan lagi.
2. Bermain Game Bukanlah Kegiatan Utama
Mama tidak melarang kalian bermain game. Mama pun juga main game shopee, kalian tau itu. Tapi coba kalian bayangkan kalau Mama main game sepanjang hari. Di rumah ngga ada masakan, ngga ada baju bersih, setrikaan menumpuk, bak cuci piring penuh, rumah juga bakalan kotor.
Untuk itu, meski bermain game, ingatlah kewajiban utama kalian sebagai anak dan sebagai pelajar. Ayo kita sepakati bahwa bermain game hanyalah selingan, dan boleh dikerjakan setelah seluruh kewajiban selesai dikerjakan.
3. Ingat Waktu, Bermainlah Secukupnya
Kembali ke tujuan awal bermain game yaitu untuk bersenang-senang dan untuk menyegarkan pikiran. Maka dari itu, bermainlah secukupnya.
Sama dengan saat kita lapar, maka kita makan. Juga saat kita haus, kita pun akan minum. Coba kita bayangkan, apa jadinya jika perut terus-menerus diisi makanan? Bisa-bisa kita muntah karena lambungnya kepenuhan. Apa jadinya juga jika kita terlalu banyak minum? Perut bisa menjadi kembung, kan?
Nah, main game pun begitu. Main game bisa mendatangkan kebahagiaan dan menyegarkan pikiran, karena saat bermain game, hormon dopamin keluar. Tapi, jika dopamin yang keluar berlebihan, efeknya bisa buruk. Empati yang kalian miliki bisa terkikis, emosi juga mudah meledak-ledak, seperti saat Adek marah-marah kemarin.
Terlalu banyak bermain game juga bisa membuat cara berpikir menjadi pendek. Efek buruknya untuk kesehatan kalian, bisa membuat kalian susah tidur (insomnia), gangguan otot, dan lain sebagainya.
Tentu Mama tidak ingin kalian mengalami itu semua, karena Mama sayang sama kalian berdua.
4. Waktu Kita Bersama di Dunia Hanya Sebentar, Sayang
Waktu kita bersama hanya sebentar, Nak. Kalau salah satu dari kita lebih dulu dipanggil Illahi Rabbi, yang tersisa cuma rindu yang tak bertepi.
Maka dari itu, yuk, kita pergunakan waktu yang sebentar ini dengan baik. Mama Papa ingin bisa banyak ngobrol dengan kalian. Jadi plis, waktu makan bersama, taruh HP kalian. Saat Mama Papa ajak bicara, jangan cari-cari HP untuk pegangan. Tatap mata kami, mata yang akan kalian rindukan jika kita berjauhan.
Kalian mungkin belum bisa membayangkan bahwa 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, adalah waktu yang sebentar. Tapi, Mama dan Papa sudah merasakannya. Jangan sampai kita sama-sama menyesal karena belum menciptakan banyak kenangan selama masih bersama.
Nak, Mama kini sudah yatim piatu. Saat kangen ingin memeluk Akung dan Uti, Mama cuma bisa membayangkan mereka ada di sini. Mau berteriak sekencang apapun, mereka tidak akan pernah bisa kembali.
Belajar dari pengalaman yang Mama rasakan, yuk, mulai sekarang gunakan waktu yang kita miliki saat ini sebaik-baiknya. Sedetik kebersamaan, bisa jadi kenangan yang sangat berharga untuk diingat di masa depan. :)