Matrikulasi sudah memasuki minggu ke-5. Pelajarannya masih tentang menguatkan peran Mama di keluarga ini. Jika di NHW sebelumnya Mama harus menetapkan milestone, kali ini Mama harus membuat kurikulum. Warbyasak yaaa... Milestone kemarin saja belum benar, tugas selanjutnya malah lebih rumit lagi, hihi...
Tapi memang, Mama harus membuat kurikulum untuk Mama sendiri terlebih dahulu, sebelum Mama membuatkan kurikulum untuk Mas Amay dan Dek Aga. Tujuannya biar "nggak jarkoni" mungkin yaa... Masa Mama menuntut anak-anaknya belajar, sedangkan Mamanya leha-leha? Nggak adil dong yaa... Bagaimana Mama mau menjadi madrosatul uula?
Lagipula, jika seorang ibu telah mampu membuat kurikulum yang baik untuk dirinya sendiri, insya Allah dia akan lebih mudah untuk membuat kurikulum bagi anak-anaknya. Ya, arahnya ke sana. Menguatkan peran anak-anak, dengan terlebih dulu menguatkan peran sang ibu. Sampai di sini, Mama semakin paham bahwa peran kita di dunia ini, sama dengan fitrah yang dilekatkan oleh Allah saat kita dilahirkan dahulu.
Lagipula, jika seorang ibu telah mampu membuat kurikulum yang baik untuk dirinya sendiri, insya Allah dia akan lebih mudah untuk membuat kurikulum bagi anak-anaknya. Ya, arahnya ke sana. Menguatkan peran anak-anak, dengan terlebih dulu menguatkan peran sang ibu. Sampai di sini, Mama semakin paham bahwa peran kita di dunia ini, sama dengan fitrah yang dilekatkan oleh Allah saat kita dilahirkan dahulu.
Lanjut tentang kurikulum untuk Mama yaa..
Terus terang, semakin hari Mama semakin takjub dengan Institut Ibu Profesional. Kurikulum yang telah disusun untuk para mahasiswinya benar-benar te-o-pe. ❤
Mama kan sudah menetapkan satu jurusan ilmu yang ingin Mama pelajari. Tak hanya ingin Mama pelajari sih, tapi juga ingin Mama tekuni. Dan jurusan ilmu yang Mama pilih itu adalah tentang ilmu menulis. Mama beruntung sekali sudah mengenal IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) dan KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger) sejak 2013, sehingga Mama sedikit memiliki bayangan, pelajaran tentang menulis yang bagaimana yang Mama butuhkan.
Ini sih, hal terakhir yang ingin Mama pelajari, hihi.. Nanti jika Mama sudah berhasil melakukan 3 hal di atas, Mama baru akan memikirkan poin ke-4 ini.
Mengoptimalkan adsense adalah bagian dari menguasai ilmu tentang SEO (Search Engine Optimization). Ini cukup rumit, dan akan jadi lebih mudah jika poin nomor satu sudah benar-benar Mama kuasai.
Huwaaah, kalau sudah dijabarkan begini, ternyata PR Mama banyak sekali. Hihi... Tapi Mama harus semangat, karena menuntut ilmu juga bagian dari ibadah kan?
Satu yang Mama sesalkan. Jika Mama sudah menetapkan milestone di NHW #4 dengan benar, seharusnya tugas kali ini menjadi lebih mudah. Tapi tugas yang lalu saja belum Mama perbaiki, jadi ya tugas kali ini mungkin belum bisa maksimal juga. Hiks.
Ya sudahlah, besok luangkan waktu untuk mendalami NHW #1 sampai NHW #4. Sekarang saatnya kita tetapkan tujuan. Hal-hal yang ingin Mama pelajari dari dunia menulis adalah;
1. Bagaimana Agar Tulisan Mama Disukai Pembaca?
Jika melihat blog Mama di www.kayusirih.com, berdasarkan Google Analytics, tulisan yang banyak dicari setahun belakangan adalah tulisan tentang ini; Wedangan Kebon nDeso, Colomadu, Karanganyar.
Meski begitu, popular post selama ini masih diduduki tulisan ini; Mengelola Air Limbah Rumah Tangga, untuk Indonesia yang Lebih Sehat.
Tulisan tentang Wedangan belum pernah Mama share di media sosial manapun, selain WhatsApp. Jadi, itu murni hasil dari pencarian di google. Sedangkan tulisan kedua, Mama share satu kali saat tulisan itu baru saja Mama buat, untuk mengikuti sebuah lomba. Namun ternyata, keingintahuan masyarakat tentang pengelolaan air limbah, cukup besar juga. Ini membuat tulisan tentang pengelolaan air limbah itu menjadi popular post di kayusirih.com.
Jadi, jika tujuan Mama menulis di blog adalah untuk mendapatkan page view dari pembaca yang mencari di google, maka Mama harus banyak menulis tentang kuliner atau tentang hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup. Padahal, dua tulisan itu bukan tulisan yang Mama banget. Tulisan yang Mama sukai malah tentang "curhatan" seperti ini; Tentang Memaafkan; Forgive and You'll Be Free, juga ini; Heart Field; Usaha Saya Mengganti Kecewa dengan Rasa Bahagia.
Lalu apakah saya harus keluar dari diri karakter Mama sendiri?
Jawabannya, tidak. Menulis bagi Mama adalah sarana untuk aktualisasi diri dan terapi hati. Jika yang Mama kejar hanya hal-hal yang bersifat duniawi, lalu apa fungsi hidup ini?
PR Mama adalah, bagaimana agar "curhatan" Mama bisa banyak dicari?
Tulisan tentang Wedangan belum pernah Mama share di media sosial manapun, selain WhatsApp. Jadi, itu murni hasil dari pencarian di google. Sedangkan tulisan kedua, Mama share satu kali saat tulisan itu baru saja Mama buat, untuk mengikuti sebuah lomba. Namun ternyata, keingintahuan masyarakat tentang pengelolaan air limbah, cukup besar juga. Ini membuat tulisan tentang pengelolaan air limbah itu menjadi popular post di kayusirih.com.
Jadi, jika tujuan Mama menulis di blog adalah untuk mendapatkan page view dari pembaca yang mencari di google, maka Mama harus banyak menulis tentang kuliner atau tentang hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup. Padahal, dua tulisan itu bukan tulisan yang Mama banget. Tulisan yang Mama sukai malah tentang "curhatan" seperti ini; Tentang Memaafkan; Forgive and You'll Be Free, juga ini; Heart Field; Usaha Saya Mengganti Kecewa dengan Rasa Bahagia.
Lalu apakah saya harus keluar dari diri karakter Mama sendiri?
Jawabannya, tidak. Menulis bagi Mama adalah sarana untuk aktualisasi diri dan terapi hati. Jika yang Mama kejar hanya hal-hal yang bersifat duniawi, lalu apa fungsi hidup ini?
PR Mama adalah, bagaimana agar "curhatan" Mama bisa banyak dicari?
2. Menaklukkan Lomba
Mama sedih lho, karena berkali-kali Mama ikut lomba, berkali-kali juga Mama gagal memenangkannya. Tapi alhamdulillah sedihnya cuma sebentar. Selanjutnya, mari kita belajar lagi. Belajar dari mana? Tentu saja dari tulisan para jawara. :)
3. Menulis Fiksi
Mama juga ingin belajar menulis fiksi. Kebetulan, satu antologi cerita anak yang di dalamnya ada karya Mama, insya Allah sebentar lagi terbit. Tapi, Mama punya mimpi untuk bisa memiliki buku anak sendiri. Semoga mimpi itu terwujud di tahun ini.
Dan sebenarnya, menurut kata teman-teman Mama yang sudah lebih dulu menjadi penulis profesional, yang perlu dilakukan seorang lenulis adalah membaca, memaca, membaca, lalu menulis, menulis, menulis. Membaca lagi, menulis lagi. Begitu seterusnya.
Jadi, Mama juga harus memperbanyak bacaan. Mama juga harus pandai membaca sekitar, menangkap dan mempertajam ide dari apa yang terlintas di pandangan.
4. Mengoptimalkan Adsense
Mama sedih lho, karena berkali-kali Mama ikut lomba, berkali-kali juga Mama gagal memenangkannya. Tapi alhamdulillah sedihnya cuma sebentar. Selanjutnya, mari kita belajar lagi. Belajar dari mana? Tentu saja dari tulisan para jawara. :)
3. Menulis Fiksi
Mama juga ingin belajar menulis fiksi. Kebetulan, satu antologi cerita anak yang di dalamnya ada karya Mama, insya Allah sebentar lagi terbit. Tapi, Mama punya mimpi untuk bisa memiliki buku anak sendiri. Semoga mimpi itu terwujud di tahun ini.
Dan sebenarnya, menurut kata teman-teman Mama yang sudah lebih dulu menjadi penulis profesional, yang perlu dilakukan seorang lenulis adalah membaca, memaca, membaca, lalu menulis, menulis, menulis. Membaca lagi, menulis lagi. Begitu seterusnya.
Jadi, Mama juga harus memperbanyak bacaan. Mama juga harus pandai membaca sekitar, menangkap dan mempertajam ide dari apa yang terlintas di pandangan.
4. Mengoptimalkan Adsense
Mengoptimalkan adsense adalah bagian dari menguasai ilmu tentang SEO (Search Engine Optimization). Ini cukup rumit, dan akan jadi lebih mudah jika poin nomor satu sudah benar-benar Mama kuasai.
Huwaaah, kalau sudah dijabarkan begini, ternyata PR Mama banyak sekali. Hihi... Tapi Mama harus semangat, karena menuntut ilmu juga bagian dari ibadah kan?