Cara Asyik Belajar Berhitung |
Katanya, anak-anak seharusnya tidak diperkenalkan dengan calistung atau membaca, menulis, dan berhitung terlalu dini. Alasannya karena dunia anak adalah dunia bermain. Padahal, sembari bermain pun anak-anak bisa belajar berhitung, menulis, dan membaca, lho! Ssstt, Mama Kepiting punya tips asyik belajar berhitung nih. Kebetulan, Adek Aga lagi semangat-semangatnya belajar berhitung. Jadi, Mama harus pinter-pinter cari cara agar belajar berhitung tidak lagi membosankan.
Yang Pertama: Mengenalkan Angka Lewat Buku
Adek Aga punya satu buku kesukaan, yaitu Tall Book 123 Pertamaku. Lewat buku ini, dia mengenal angka untuk pertama kalinya. Di luar sana ada banyak sekali buku sejenis, yang seringnya berjudul "My First Number". Buku-buku itu tentu sangat menarik bagi anak-anak karena berisi gambar-gambar aneka binatang atau benda-benda kesayangan.
Oya, aksi Adek Aga saat belajar berhitung dengan tall book, sempat Mama rekam di sini:
Nah, kalau buku di atas cocok untuk anak-anak usia pra sekolah, Mama Kepiting punya referensi buku belajar berhitung lainnya, nih! Ini cocok untuk anak-anak kelas 1 SD atau bisa juga kelas TK B, ya, Ma... Judulnya adalah "Beri Aku Dua Maka Kau Takkan Kumakan!" Buku ini merupakan buku terjemahan terbitan PT Gramedia Pustaka Utama. Judul aslinya adalah "Give Me Two And I Won't Eat You!" dan diproduksi di Korea oleh GreatBooks.
Buku "Beri Aku Dua Maka Kau Takkan Kumakan!" ini berkisah tentang seorang laki-laki bernama Tteokbo yang ingin belajar cara membuat kue moci. Saat membaca buku ini, anak-anak diajak untuk berhitung dan tanpa sadar belajar juga tentang deret bilangan, sembari menjadi saksi perjuangan Tteokbo dalam menemukan resep kue moci yang lezat. Seru kan?
Belajar berhitung ternyata bisa semenyenangkan itu. :)
Yang Kedua: Belajar Berhitung Sambil Bernyanyi
Berhitung sambil bernyanyi juga tak kalah asyik. Bernyanyi memang bisa mempengaruhi suasana hati. Dan berhitung sambil bernyanyi, selain akan membuat suasana semakin ceria, ternyata juga bisa lebih meningkatkan konsentrasi. Mama bisa membuat sendiri nadanya atau mengikuti nada di lagu Satu Ditambah Satu, tinggal kita modifikasi saja angka-angkanya.
Namun, jangan lupa untuk ajarkan konsep berhitung yang tepat, ya, Ma. Dengan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan atau perkalian dan pembagian, diharapkan anak-anak mengerti dari mana sebuah hasil hitungan didapatkan, jadi bukan hanya sekadar hafalan.
Namun, jangan lupa untuk ajarkan konsep berhitung yang tepat, ya, Ma. Dengan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan atau perkalian dan pembagian, diharapkan anak-anak mengerti dari mana sebuah hasil hitungan didapatkan, jadi bukan hanya sekadar hafalan.
Yang Ketiga: Belajar Berhitung dengan Contoh yang Konkrit atau Nyata
Masa kecil Mama Kepiting dulu, belajar berhitung bisa dilakukan dengan bermacam-macam media. Potongan lidi, potongan sedotan, biji sawo, bahkan batu sekalipun. Belajar berhitung juga tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, saat bermain bersama teman-teman pun bisa. Contoh permainan yang memerlukan keterampilan berhitung adalah bermain dakon/congklak, bermain ular tangga, atau bermain monopoli.
Untuk anak-anak pra sekolah, konsep berhitung juga bisa diperkenalkan sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya,
1. Saat memakai baju, kita ajak anak-anak untuk menghitung kancingnya.
2. Saat menyiapkan makan untuk anggota keluarga, anak-anak bisa kita minta untuk mengambilkan beberapa buah sendok.
3. Saat memotong apel, kita bisa mengenalkan konsep pembagian atau pecahan. "Apelnya kita bagi dua, yaa.. Mama setengah, Adek setengah," dan lain sebagainya. Sekreatifnya Mama. Jadi ibu memang harus kreatif, bukan?
Yang pasti, agar anak-anak tidak tertekan saat belajar berhitung, kita tidak boleh memaksa anak-anak untuk belajar berhitung terlalu cepat. Ingat Ma, yang cepat belum tentu tepat. Jadi, ajarkan sesuai dengan tahap perkembangan dan tahap belajarnya. Baiklah, itu dia Cara Asyik Belajar Berhitung ala Mama Kepiting. Semoga bermanfaat ya, Ma... :)
Ditulis dengan Cinta, Mama