Duh, dalam sekali makna kutipan tentang "kampung halaman" di atas, ya... Memang, seperti lapar, yang menjadikan makanan terasa lebih lezat saat dimakan, jarak, kita perlukan agar kita pandai memaknai arti kerinduan.
Alhamdulillah, akhir April kemarin keluarga Mama Kepiting bisa pulang kampung. Alhamdulillah, selain bisa berkunjung ke rumah Akung, kami juga bisa membasuh rindu di kampung halaman tercinta, Purworejo Berirama.
Tugu Clorot di Alun-alun Purworejo |
Hari sudah gelap saat kami akhirnya bisa mencium wangi udara Purworejo. Dari stasiun, kami menaiki angkot sampai alun-alun. Di alun-alun, tepat di seberang tugu clorot di atas, Tante Opik memesan taksi online, untuk mengantar kami ke rumah Akung.
Eh, sudah tau clorot belum? Clorot adalah makanan khas dari Purworejo. Rasanya manis, teksturnya kenyal, dan clorot ini dibungkus dengan menggunakan janur. Seperti ini:
Clorot Purworejo. pict by Mama Arinta Adiningtyas, mamakepiting.com |
Sebenarnya Akung menawarkan untuk menjemput kami. Tapi daripada makin repot, lebih baik kami naik taksi online saja, lebih praktis. Thanks to taksi online, deh... Sampai di rumah Akung, kami disambut dengan teh hangat dan mie instan rebus buatan Bude Nana. Alhamdulillah, akhirnya perut ini terisi juga, hihi... Kami pun bisa beristirahat dengan nyenyak.
Di Purworejo Ngapain Aja?
Di Purworejo, kami tidak pergi kemana-mana. Hanya di Minggu pagi, Mama pergi ke pasar untuk membeli nasi megono dan lupis kesukaan. Dua makanan ini mengandung kenangan. Waktu Mama kecil, pergi ke pasar desa yang bernama Pasar Sayir alias Pasar Lugosobo alias Pasar Gintungan, adalah sebuah rutinitas mewah. Makanya, Mama bersyukur sekali kemarin, karena bisa kembali merasakan sensasi itu, sembari mengenang masa lalu.
Kenapa kemarin kami tidak pergi ke sana? Salah satu alasannya adalah kami tak punya kendaraan yang memadai. Selain itu, kondisi Adek Aga belum memungkinkan untuk diajak mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah (lha koq jadi nyanyi...), eh, maksudnya Adek Aga kan masih kecil, jadi belum bisa diajak jalan-jalan ke Curug. Bisa sih, asal Mama atau Papa mau menggendong. Tapi kan berat.. :(
Tapi meski kami nggak kemana-mana, Mas Amay dan Adek Aga tetap bahagia koq. Harus bahagia lah, hehe... Di Purworejo, Mas Amay dan Dek Aga bisa berlarian dengan bebas. Sok sana, lari sampe capek. Mama ijinkan.. Kalau di Solo, kan nggak bisa, hehe...
lari-larian di halaman rumah Akung |
Selain itu, Mas Amay memancing bersama Afizna, anaknya teman Mama. Di mana? Di kolam ikan di belakang rumahnya Afizna lah. Hehe... Ibunya Afizna memelihara ikan gurame, sama dengan Akung. Tapi, kalau Akung memelihara ikan yang masih kecil-kecil, Ibunya Afizna justru memelihara ikan yang sudah lebih besar.
Dapet ikan nggak?
Enggak.
Susah banget nangkapnya. Mungkin mereka sudah kenyang. Udah gitu, ada ular lagi. Ular sawah sih, tapi tetap saja kan, geli. Hiiiii...
Karena nggak dapat-dapat juga, Mas Amay sempat pindah ke kolam di sebelahnya. Tapi tetap saja sih, itu ikan nggak mau dipancing. Huhuhuhu...
Tidak apa-apa. Liburan yang akan datang, kita coba lagi ke sana yaa... Mama sudah bilang sama Ibunya Afizna, boleh tidak kalau kami ngabuburit sambil memancing ikan? Dan alhamdulillah dijawab dengan kata "boleh bangeeet laaah..." gitu. Hihihi...
Nggak sabar deh jadinya menunggu liburan lebaran sekaligus liburan kenaikan kelas nanti. Teman-teman Mama, sudah ada rencana liburan belum? Semoga liburannya nanti menyenangkan yaaa...☺